BLENDED LEARNING DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
pertemuan kesekian dengan Dosen Resti Yektyastut, M.Pd mengenai Blended Learning Teknologi Pembelajaran, simak ya..
1. Pengaruh Teknologi dalam Pembelajaran
Sistem
pembelajaran tradisional atau sering disebut pembelajaran konvensional biasanya
dilaksanakan dengan system tatap muka (face
to face learning). Kegiatan ini dilakukan dengan mempertemukan peserta
didik dan pendidik dalam waktu dan tempat yang sama untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Pembelajaran ini merupakan metode penyampaian pesan yang paling
tua, namun karena efektivitasnya metode ini masih digunakan hingga saat ini.
Pembelajaran
tradisional terdahulu menganggap pendidik menjadi center of interest dari pembelajaran, sehingga pendidik dipandang
menjadi satu-satunya sumber belajar di kelas dan penentu utama kegiatan
belajar.
Namun
saat ini paradigma tersebut telah berubah, pada pembelajaran tatap muka modern
peserta didik diposisikan sebagai subjek yang memiliki peran dalam mengelola
kegiatan belajarnya. Peran pendidik lebih sebagai pihak yang membuat peserta
didik belajar dan memfasilitasi usaha peserta didik dalam upaya belajar
tersebut. Hal tersebut dikarenakan fenomena belajar merupakan proses psikis
yang terjadi dalam individu akibat pengaruh dari lingkungan dan bimbingan orang
dewasa. Dengan adanya kemajuan ICT, proses ini menungkinkan adanya sarana
pembelajaran online melalui internet dan media elektronik. Konsep pembelajaran
seperti ICT ini lebih dikenal dengan E-learning. Dalam pelaksanaannya
E-learning menggunakan jasa, audio, video atau perangkat computer atau
kombinasi dari ketiganya.
Seiring
berkembangnya teknologi, konsep pembelajaran dapat dikembangkan lagi yaitu
dengan menggabungkan konsep belajar konvensional dan konsep belajar E-learning
yang disebut dengan Blended Learning.
Blended
learning merupakan istilah yang berasal dari bahsa inggris, yang terdiri dari
dua suku kata, blended dan learning. Blended merupakan campuran, kombinasi yang
baik. Sedangkan Learning memiliki makna umum yakni belajar, dengan demikian
sepintas mengandung makna pola pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran
atau penggabungan antara satu pola dengan pola lainnya.
Materi
pengajaran dan pembelajaran yang disampaikan melalui media ini mempunyai teks,
grafik animasi, simulasi, audio dan video. Ia juga harus menyediakan kemudahan
untuk ‘discussion group’dengan bantuan profesional dalam bidangnya. Untuk
mengetahui perbedaan pembelajaran Tradisional dan Pembelajaran Blended learnig
dapat dilihat dari tabel berikut.
Tradisinal Learning
|
Blended Learning
|
·
Terbatas
|
·
Tidak terbatas
|
·
Real time
|
·
Fleksibel
|
· guru dianggap sebagai orang yang serba tahu
|
·
Kontrol pada peserta didik
|
·
Sumber Sekunder
|
·
Multidimensional
|
·
Statis
|
·
Sumber primer
|
|
·
Dinamis
|
1. Model Blended Learning
Secara etimologi istilah Blended Learning terdiri dari dua kata
yaitu blended dan learning. Kata blend berarti “campuran,
bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik” (collins dictionary),
atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan (oxford english
dictionary). Sedangkan learning memiliki makna umum yakni belajar, dengan
demikian mengandung pola pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran. Hal
yang dicampurkan dalam hal ini ialah dua unsur utama yaitu pembelajaran di
kelas (classroom leason) dengan online learning.
Dengan kata lain, Model Blended Learning merupakan model pembelajaran campuran antara
teknologi online dengan pembelajaran tatap muka dengan biaya yang rendah,
tetapi tetap efektif untuk mengirimkan pengetahuan dalam dunia global. Adapun
pendapat lain yang mengemukakan bahwa “Blended learning is defined as a mix of
traditional face to face instruction
and e-learning (Kohang,2009). New South Wales
Department of Education and Training (2002) provides a simple definition :
Blended learning is learning which combines online and face to face approaches.
Model blended learning mencakup beberapa bentuk
alat pembelajaran, seperti real time kolaborasi perangkat lunak, program
berbaris web online, dan teknologi yang mendukung sistem kerja dalam tugas
lingkungan belajar, dan pengetahuan manajemen sistem. Model blended learning berisi berbagai
aktivitas kegiatan, termasuk belajar tatap uka, e-learning, dan kegiatan
belajar mandiri. Adapun tujuan dari model blended
learning ini adalah untuk menggabungkan pengalaman belajar kelas tatap muka
dengan pengalaman belajar secara online.
Izin copy ya mbak
BalasHapusJadi , dimana saja dan kapan saja sebenarnya kita bisa belajar yaa.. tidak harus bertemu guru disekolah.
BalasHapusJadi , dimana saja dan kapan saja sebenarnya kita bisa belajar yaa.. tidak harus bertemu guru disekolah.
BalasHapusWah bagus nih artikelnya, jadi tau segi positif dari blended learning👍
BalasHapusKeren artikelnya makasih ya udah bikin kita menambah wawasan nd ilmu
BalasHapus